Minggu, 14 April 2013


TUGAS MANDIRI
MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah
Media Pembelajaran
Oleh:
Nama             : Fauzi Rahman
NPM              : ( 1211100176 )
Kelas              : D (DMS) Bandar Lampung
Jurusan           : PGMI
Semester        : II

                                          Dosen: DR. NIRVA DIANA, M.Pd.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH
DUAL MODE SYSTEM (DMS)
2012/2013

SEJARAH MEDIA PENDIDIKAN
Pada masa  penjajahan media pendidikan nyaris tidak menunjukkan perkembangan yang berarti. Bukan semata-mata masalah dana tentu yang menyebabkan mandegnya perkembangan media pendidikan masa itu. Namun juga karena paradigma belajar yang sengaja dikembangkan kaun kolonial pada umumnya. Saat itu Guru adalah sosok sentral dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Ia adalah makhluk serba tahu, serba bisa, selalu benar, sedangkan siswa adalah makhluk bodoh yang harus belajar mendengar guru, berada dalam posisi yang lemah dan sering dipersalahkan. 
Guru adalahsumber belajar satu-satunya bagi para murid. Tak boleh ada media yang berfungsi besar hingga dikhawatirkan merebut kedudukan terhormat guru. Disini nampak bahwa pendidikan pada masa itu mengkhawatirkan munculnya pribadi pembelajar sejati.
Tahun 1960 dan 1970 Media Pendidikan diapandang sebagai suatu proses.
Awal tahun 1950, khususnya selama tahun 1960 dan 1970 sejumlah ahli dalam bidang pendidikan mulai mendiskusiakan media pendidikan dalam suatu yang berbeda. Mereka membahasnya sebagai suatu proses. Contohnya Finn (1960) mengatakan bahwa media pendidikan harus dipandang sebagai suatu cara untuk melihat masalah pendidikan dan mneguji kemungkinan solusi dari masalah tersebut. Sedangkan Lumsdaine (1964) mengatakan bahwa media pendidikan dapat dijadikan aplikasi ilmu pengetahuan pada praktek pendidikan. Pada tahun 1960an dan 1970 banayak definisi media pendidikan yang dipandang sebagai suatu proses.
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1657..
Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat meberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi siswa melalui semua indera, terutama indera pandang – dengar. Kalau kita amati lebih cermat lagi, pada mulanya media pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar (teaching aids). Alat bantu mengajar yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat-alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam belajar. Sekitar pertengahan abad 20 usaha pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi dengan peralatan audio, maka lahirlah peralatan audio visual pembelajaran.

KARAKTERISTIK MEDIA PENDIDIKAN
A.    Media Cetak
Media cetak merupakan media pembelajaran yang sangat umum dgunakan. media cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan tekhnologi cetak.
a.       Bagan, adalah kombinasi antara media grafis, gambar dan foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan (Nana Sudjana:2005:27).
b.      Grafik,  diartikan sebagai media yang memvisualisasikan data-data dalam bentuk angka.
c.       Komik.
d.      Poster.
e.       Media foto.
B.     Media Elektronik
Media cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan tekhnologi audio visual.
a.       Overhead Projector (HP)
b.      Media audio
c.       Multimedia projector
MANAGEMENT MEDIA PENDIDIKAN
Prinsip-prinsip Materi
            Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
1.      Sumber Daya Manusia
            Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2.      Money (uang)
           Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
3.      Materials (bahan)
            Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4.      Machines (mesin)
            Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
5.      Metode
            Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
6.      Pasar
            Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.



PERANAN MEDIA PENDIDIDKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan media pendidikan dalam pembelajaran akan lebih mempunyai makna bagi berbagai kemampuan siswa baik kognitif, afektif ataupun psikomotoriknya, sehingga dengan penggunaan media pendidikan dalam proses belajar mempunyai dampak yang positif terhadap kemampuan siswa.
Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat meningkatkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu media juga berguna untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya. “Media dapat meningkatkan pengetahuan, memperluas pengetahuan, serta memberikan fleksibilitas dalam penyampaian pesan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar”. (Angkowo dan A Kosasih, 2007: 27 ).
Media mempunyai peranan yang cukup berarti dalam kegiatan belajar mengajar, diantaranya :
1. Mengatasi masalah keterbatasan ruang kelas
Seperti model misalnya, digunakan karena objek asli tidak mungkin dapat ditunjukkan di muka kelas. Misalnya karena terlalu besar, terlalu kecil, terlalu rumit,terlaluberat,terlaluberbahaya,dsb.
2. Mengatasi masalah letak geografis
Misalnya untuk daerah pegunungan yang jauh dari pantai, untuk memperlihatkan laut digunakan media film, kaset video.
3. Mengatasi gerak benda yang terlalu cepat (seperti kepakan sayap lebah) atau terlalu lambat (seperti proses mekarnya bunga), padahal geraknya ini yang jadi pusat perhatian. Kasulitan ini dapat diatasi dengan memutar rekaman film atau video yang diperlambat atau dipercepat. 

FUNGSI DAN KEGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
1.      Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber
2.      Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
3.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.
4.      Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
5.      Meningkatkan kualitas pembelajaran.
6.      Pembelajaran jadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar .
7.      Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak.
8.      Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat kedalam lingkungan belajar.



Tidak ada komentar: